
Media Beritain | Jakarta – Bank DBS Indonesia mempertegas komitmennya terhadap keberlanjutan, bertepatan dengan momentum Earth Hour (22 Maret) dan Zero Waste Day (30 Maret). Salah satu perwujudan komitmen ini dilakukan dengan memberikan hibah kepada perusahaan berdampak sosial (social enterprises) yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Magalarva, perusahaan berdampak sosial yang mendapat hibah dari DBS Foundation Grant Program 2023, berkomitmen mengeliminasi sampah makanan dan membangun ekosistem berkelanjutan bagi petani melalui pakan hewan berbasis serangga. Didirikan pada 2017 oleh Rendria Labde dan Arunee Sarasetsiri, Magalarva menangani masalah sampah makanan yang menyumbang lebih dari 50 persen total sampah di Indonesia dengan mengolah limbah organik menggunakan Black Soldier Fly (BSF) untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas tinggi, di tengah dominasi solusi yang lebih banyak berfokus pada sampah non-organik.
Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menyampaikan apresiasinya terhadap Magalarva. “Kami percaya bahwa social enterprises seperti Magalarva memegang peran penting dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Magalarva sendiri adalah bukti bahwa inovasi dan keberlanjutan bisa berjalan seiring, menciptakan dampak nyata bagi lingkungan dan komunitas. Di DBS Foundation, kami meyakini bahwa perubahan tidak hanya lahir dari inovasi, tetapi juga dari dukungan yang tepat untuk mempercepat dan memperluas dampaknya. Karena itu, kami berkomitmen untuk terus mendukung para perusahaan berdampak sosial ini dalam berkembang, menghadirkan berbagai terobosan, dan membawa manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.”
Pada 2023, Magalarva mendapat hibah dari DBS Foundation untuk mengembangkan bisnis dan mengolah lebih banyak sampah organik. Salah satu fokusnya adalah meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah dengan menerapkan sistem pemilahan yang lebih rapi dan efektif, sehingga semakin banyak limbah yang bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Founder and CEO Magalarva Rendria Labde mengatakan, “Saat pertama kali memulai, kami melihat betapa banyak limbah makanan yang terbuang begitu saja karena tidak terpilah dengan baik. Dengan membangun sistem yang lebih efektif dan melibatkan lebih banyak mitra, kami mulai melihat perubahan. Sampah yang dulu dianggap tidak bernilai kini bisa menjadi solusi bagi lingkungan dan sumber daya bagi industri. Langkah kecil seperti memilah sampah mungkin terasa sederhana, tapi jika dilakukan bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar dari yang dibayangkan.” (Evelyne)